}
RSS

widget

ARTIKEL: KONFLIK ANTAR REMAJA


Assalamu’alaikum W.W


              Manusia merupakan makhluk sosial artinnya manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.Untuk itu, perlu ada interaksi yang baik antarsesama manusia agar tercipta suatu keharmonisan. Kehidupan manusia tidak selalu mulus-mulus saja,pasti akan ada gelombang yang menerpa.Ya seperti itulah hubungan manusia kadang baik kadang buruk, kadang rukun kadang tidak. Kerukunan itu pasti diidamkan seluruh manusia di muka bumi ini namun tidak dapat dipungkiri jika suatu saat akan terjadi cekcok yang berujung konflik.
Remaja merupakan usia dimana manusia sedang labil-labilnya.Emosi naik turun, sulit bagi para remaja mengontrol emosi dengan baik karena itu kebanyaakan para remaja sering hilang kendali dalam bertindak, apalagi di usia remaja merupakan saat dimana remaja mencari jati diri. Banyak keonaran yang dilakukan para remaja misalnya tawuran, membolos, minum-minuman keras, merokok, dan lain sebagainya.Oleh karena itu perlu adanya pengawasan dan pendekatan dini agar tidak terjadi hal-hal yang dapat merugikan diri para remaja itu sendiri. Remaja kadang sulit untuk dinasehati, ada pepatah yang tepat untuk menggambarkan “TUT WURI HANDAYANI, DITUTURI TAMBAH WANI ( Tut Wuri Handayani, Dinasehati Malah Berani)“.

Nah, pada topik kali ini saya akan membahas mengenai konflik khususnya konflik antar remaja.Kenapa konflik antar remaja? Karena selain saya juga masih remaja, konflik antar remaja lebih menarik untuk dibahas,hal ini disebabkan emosi para remaja yang labil dalam mengatasi konflik dengan teman sepermainannya. Kira-kira pernahkah anda mengalami konflik dengan teman anda? Sebagian besar pasti akan menjawab iya karena seperti yang telah saya jelaskan sebelumnya bahwa hubungan antarmanusia tidak bisa mulus-mulus saja. Namun apa pemicu timbulnya konflik? Pemicu konflik di kalangan remaja sangat beragam seperti masalah percintaan  ( cinta segitiga, putus cinta, perselingkuhan, dll) , salah bicara yang dapat menyakiti perasaan, saling menyalahkan karena suatu masalah yang menimpa, dan masih banyak lagi pemicu lainnya. Anda pasti sudah tahu karena pernah menjadi seorang remaja, bukan?
Kasus konflik di kalangan remaja rata-rata karena kesalahpahaman, ya mungkin karena emosi yang masih labil membuat remaja cenderung grusah-grusuh tanpa mendengar dulu penjelasan atau informasi yang disampaikan dengan baik dan tenang sehingga cepat menyimpulkan  yang tidak-tidak. Sikap egoisme (mau menang sendiri) yang tinggi juga dapat menjadi pemicu konflik, karena jika semua berpegang teguh pada egonya masing-masing dan tidak ada yang mau mengalah percik-percik api akan muncul di tengah-tengah pembicaraan yang sejak awal mulai panas. Sikap remaja yang cenderung suka menyalahkan orang lain turut menjadi  alasan timbulnya konflik, padahal belum tentu paling benar tapi merasa paling benar.
Ya begitulah konflik antar remaja,bagaimanakah solusi yang tepat untuk meredakan konflik tersebut? Untuk para remaja yang sering cekcok dengan temannya sebaiknya jangan mudah tersulut emosi dulu, jangan bicarakan apapun sampai situasi sudah benar-benar tenang,ketika situasi sudah tenang coba bicarakan secara baik-baik dengan begitu masalah selesai semua senang. Sebisa mungkin hindari sifat egois, karena keegoisan yang membuat konflik menjadi berkepanjangan karena tidak ada titik temu antara satu dengan yang lain. Jangan menelan mentah-mentah informasi yang anda terima, konfirmasi terlebih dahulu kebenarannya agar tidak terjadi kesalahpahaman, jadi masalah apapun sebaiknya langsung dibicarakan jangan jadi pengecut yang suka ngomong di belakang. Jangan suka menyalahkan orang lain,lebih baik interopeksi diri sendiri, sudah benarkah anda?Sekian yang dapat saya sampaikan,kurang lebihnya mohon maaf. Saya hanya penulis amatir, modalnya hanya percaya diri . Terima kasih

Wassalamu'alaikum W.W




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

http://hanyapenulisamatir.blogspot.com/. Diberdayakan oleh Blogger.