Assalamualaikum
W.W
Kali ini saya akan membahas mengenai “DUSTA” atau mungkin lebih dikenal sebagai “BOHONG”. Pasti banyak diantara kita pernah melakukan suatu kebohongan baik itu untuk niat baik atau niat yang kurang baik, bisa jadi karena takut terkena amarah seseorang, takut dibenci, dan banyak lagi alasan dibalik kebohongan yang terjadi. Saat ini dusta atau bohong menjadi populer di kalangan masyarakat, bahkan mungkin dapat mengalahkan kepopuleran artis layar kaca. Ya memang zaman sekarang dapat dikatakan banyak orang-orang lebih memilih berbohong untuk menyelamatkan diri karena ada pepatah yang mengatakan “JUJUR AJUR (Hancur)”. Memang sulit untuk mengatakan suatu kejujuran apalagi hal tersebut kemungkinan dapat menyakiti perasaan orang lain atau dapat membawa kita ke dalam suatu masalah besar. Namun pertanyaannya, Apakah bohong itu baik? Dapatkah kebohongan menyelamatkan kita dari masalah?
Jawabannya tentu saja “TIDAK”, karena sudah jelas dalam tiap ajaran agama manapun sangat melarang umatnya berbohong, seringkali kita mendengar bahwa “BOHONG ITU DOSA” dan dimurkai Allah, namun banyak yang tidak menghiraukan kalimat tersebut dan bersikap acuh tak acuh.
Kali ini saya akan membahas mengenai “DUSTA” atau mungkin lebih dikenal sebagai “BOHONG”. Pasti banyak diantara kita pernah melakukan suatu kebohongan baik itu untuk niat baik atau niat yang kurang baik, bisa jadi karena takut terkena amarah seseorang, takut dibenci, dan banyak lagi alasan dibalik kebohongan yang terjadi. Saat ini dusta atau bohong menjadi populer di kalangan masyarakat, bahkan mungkin dapat mengalahkan kepopuleran artis layar kaca. Ya memang zaman sekarang dapat dikatakan banyak orang-orang lebih memilih berbohong untuk menyelamatkan diri karena ada pepatah yang mengatakan “JUJUR AJUR (Hancur)”. Memang sulit untuk mengatakan suatu kejujuran apalagi hal tersebut kemungkinan dapat menyakiti perasaan orang lain atau dapat membawa kita ke dalam suatu masalah besar. Namun pertanyaannya, Apakah bohong itu baik? Dapatkah kebohongan menyelamatkan kita dari masalah?
Jawabannya tentu saja “TIDAK”, karena sudah jelas dalam tiap ajaran agama manapun sangat melarang umatnya berbohong, seringkali kita mendengar bahwa “BOHONG ITU DOSA” dan dimurkai Allah, namun banyak yang tidak menghiraukan kalimat tersebut dan bersikap acuh tak acuh.
Sikap suka berbohong merupakan sikap yang tidak baik,
bisikan dan rayuan setanlah yang membuat kita merasa bahwa kebohongan
merupakan
jalan keluar terbaik. Itu salah besar! Kebohongan tidak pernah dapat
menyelesaikan masalah hingga ke akar tapi akan terus memunculkan bibit-bibit
masalah baru dan akan terus tumbuh subur tak terkendali. Dengan satu kali saja
berbohong pasti akan ada kebohongan-kebohongan lain yang menyertai, hal
tersebut membuat kehidupan kita jadi was-was tidak tenang bahkan stres karena
berusaha menutupi kebohongan-kebohongan yang diperbuat. Lagi pula
sepandai-pandainya orang menyimpan bangkai pasti akan tercium juga, sepandai-pandainya
orang menyimpan kebohongan pasti akan terungkap juga. Oleh karena itu, dalam
menyelesaikan masalah haruslah sebijak mungkin, masih ada jalan lebih baik
yaitu “JUJUR”. Tidak mudah melakukan perbuatan jujur, banyak yang mengatakan
jujur itu menyakitkan. Memang menyakitkan tapi itu hanyalah sementara tidak
seperti berbohong yang indah diawal sakitnya berkepanjangan. Perbuatan jujur
merupakan perbuatan yang diridhai Allah jadi janganlah takut melakukan suatu
kejujuran. Allah akan memberikan balasan yang setimpal sesuai amal ibadah yang
kita lakukan. Berat? Iya tapi akan terasa ringan jika dengan mental dan tekad
yang kuat.
Sekarang orang jujur sudah makin langka, jangan sampai
terjadi kepunahan. Krisis moneter telah berlalu krisis orang jujur harusnya
berlalu juga. Mari kita lestarikan
kejujuran di masyarakat, dimulai dari diri sendiri untuk mencoba bertindak
jujur dalam kehidupan sehari-hari “JANGAN ADA DUSTA DI ANTARA KITA”. Hilangkanlah
sikap terlalu jatuh cinta dengan kebohongan karena itu merupakan cinta buta yang terlarang. Junjung tinggi sikap jujur, biarlah apa kata orang yang terpenting apa kata Allah pada kita.
Hanya itulah yang mungkin dapat saya sampaikan sebagai seorang penulis amatir mungkin kata-kata yang saya gunakan kurang menggugah para pembaca,saya mohon maaf.
Hanya itulah yang mungkin dapat saya sampaikan sebagai seorang penulis amatir mungkin kata-kata yang saya gunakan kurang menggugah para pembaca,saya mohon maaf.
Wassalamu'alaikum W.W
0 komentar:
Posting Komentar